Dia ingin menyalahkannya, untuk menyalahkan seluruh keberadaannya. Tetapi melihat Ethan, melihat ibunya, melihat dunia setelah dunia yang dia kenal, entah bagaimana membawanya ke bagian paling bawah, akhir dari delusi diri, dan kebenaran menyelimutinya seperti kepompong, dan yang dia katakan hanyalah aku begitu . Dan waktu ayah berkata, kamu tidak pernah sendirian.
(She wanted to blame him, to blame her whole rotton existence. But seeing Ethan, seeing her mother, seeing the world after the world she had known, somehow took her to the very bottom, the end of self-delusion, and the truth enveloped her like a cocoon, and all she said was I was so . And Father Time said, You were never alone.)
(0 Ulasan)

Protagonis bergulat dengan emosi yang mendalam, merasakan keinginan untuk menyalahkan orang lain atas penderitaan hidupnya. Namun, ketika dia menghadapi Ethan, ibunya, dan dunia yang berubah di sekitarnya, dia mencapai kesadaran yang mendalam. Momen ini menghilangkan penipuan dirinya, memaksanya untuk menghadapi kebenaran nyata dari keberadaannya. Dia merasakan beban pengalamannya dan yang bisa dia ungkapkan hanyalah rasa kewalahan oleh masa lalunya.

Di tengah -tengah kekacauan ini, kehadiran yang menghibur muncul, dilambangkan dengan waktu ayah, yang meyakinkannya bahwa dia tidak pernah benar -benar sendirian dalam perjuangannya. Wawasan ini berfungsi untuk menyoroti sifat universal dari rasa sakitnya dan dukungan yang tak terlihat yang selalu mengelilinginya. Narasi ini menekankan konsep koneksi dan penghiburan dalam menghadapi cobaan pribadi.

Votes
0
Page views
413
Pembaruan
Januari 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.
Lihat Lainnya »

Other quotes in The Time Keeper

Lihat Lainnya »

Other quotes in kutipan buku

Lihat Lainnya »

Popular quotes