Jadi, inilah kisahku, semoga dapat membawa Senyuman dan air mata, Itu terjadi pada suatu waktu, Jauh sekali, dan dahulu kala, Di luar malam angin bertiup kencang dan meratap, Mari dengarkan aku, Sang Pendongeng!
(So here is my story, may it bringSome smiles and a tear or so,It happened once upon a time,Far away, and long ago,Outside the night wind keens and wails,Come listen to me, the Teller of Tales!)
Narasinya diawali dengan ajakan untuk mendengarkan cerita yang bertujuan membangkitkan kegembiraan sekaligus nostalgia. Ini mengatur adegan dengan nada aneh, menunjukkan kisah kuno yang memiliki kedalaman emosional. Pendongeng mengundang pendengar untuk ikut serta dalam pengalaman tersebut, menunjukkan hubungan antara peristiwa masa lalu dan momen saat ini.
Kisah ini, dibingkai sebagai dongeng, menjanjikan petualangan dan kehangatan, dengan sedikit kesedihan yang terjalin di dalamnya. Referensi angin malam menyiratkan suasana yang penuh misteri, mendorong penonton untuk terlibat dengan Teller of Tales dan membenamkan diri dalam narasi yang sedang berlangsung. Esensi keseluruhannya menangkap pesona penceritaan dan daya tarik dongeng yang tak lekang oleh waktu dan menyentuh hati.