Kutipan menyoroti ejekan yang dihadapi oleh mereka yang bergabung dalam saat -saat pengalaman kolektif, menunjukkan bahwa beberapa orang gagal memahami pentingnya harapan dalam hidup. Terlepas dari cemoohan, penulis menekankan bahwa memiliki harapan sangat penting untuk keberadaan yang bermakna, kontras dengan kehidupan tanpa kegembiraan, disamakan dengan langit tanpa bintang.
Metafora ini menggambarkan bagaimana harapan dapat menerangi bahkan saat -saat paling gelap, memberikan rasa pemenuhan dan tujuan. Tema ini menunjukkan bahwa pengalaman komunal dan aspirasi bersama sangat penting untuk memerangi keputusasaan, menggarisbawahi kebutuhan manusia akan koneksi dan optimisme.