Dalam buku "untuk satu hari lagi" oleh Mitch Albom, karakter Rose merefleksikan saat -saat menantang pengasuhan ketika anak -anak dapat mengekspresikan sentimen yang keras. Dia mengakui bahwa ledakan ini sering berasal dari perjuangan emosional yang mendasari daripada kekejaman yang disengaja. Orang tua mungkin terkejut atau terluka oleh kata -kata anak -anak mereka, mempertanyakan perilaku mereka.
Rose memahami bahwa komentar menyakitkan ini biasanya menunjukkan bahwa anak mengalami beberapa bentuk rasa sakit dan sedang mencari cara untuk mengatasi atau berkomunikasi. Wawasan ini menekankan pentingnya empati dan kesabaran dalam mengasuh anak, menunjukkan bahwa penting untuk memenuhi kebutuhan emosional anak -anak selama saat -saat sulit.