Charles Spurgeon dikenal karena selera humornya yang cerdas, yang ia gunakan untuk menghibur baik secara pribadi maupun selama khotbah -khotbahnya. Kemampuannya untuk memprovokasi tawa bukan hanya karena hiburan tetapi melayani tujuan yang lebih dalam dalam pelayanannya. Dia percaya bahwa humor bisa menjadi alat yang ampuh dalam menerangi absurditas kesalahan dan kesalahpahaman tertentu, membuatnya lebih mudah bagi orang untuk memahami kebenaran penting.
Dalam salah satu khotbahnya, Spurgeon menyatakan niatnya untuk menggunakan tawa sebagai sarana pengajaran, menyatakan, "Jika dengan tawa saya dapat membuat pria melihat kebodohan kesalahan lebih baik daripada dengan cara lain, mereka akan tertawa." Perspektif ini menyoroti pendekatan inovatifnya untuk mengajar, menekankan bahwa humor dapat secara efektif mengomunikasikan ide -ide mendalam dan melibatkan audiens dengan cara yang bermakna.