Itu saja buku. Eskapisme yang ditanggung oleh kata -kata yang dibuat dengan luar biasa yang menggambarkan tanah yang jauh. Kalimat yang meminta dan menjawab dalam hitungan detik. Paragraf yang membunuh naga dan menunggang kuda ke langit tengah malam. Bab -bab yang menggambarkan sensasi hati yang menggedor dan mengonsumsi keinginan, masing -masing merasa mencatat sensasi luar biasa jatuh cinta.
(That's all books are. Escapism borne of wonderfully crafted words that describe far off lands. Sentences that ask and answer within seconds. Paragraphs that slay dragons and ride horses into the midnight sky. Chapters that describe the sensation of pounding hearts and consuming desire, each feeling chronicling the incredible sensation of falling in love.)
Inti dari buku terletak pada kemampuan mereka untuk memberikan bentuk pelarian melalui bahasa yang dibuat dengan indah. Mereka mengangkut pembaca ke tempat -tempat yang jauh, memungkinkan mereka untuk mengalami petualangan dan emosi yang jauh dari kenyataan mereka sendiri. Setiap kalimat mengungkap ide baru, sementara paragraf menenun bersama -sama kisah -kisah pencarian dan romansa, menangkap imajinasi sepenuhnya.
Dalam bukunya "Blind Date," penulis Emma Hart menggambarkan bagaimana mendongeng dapat membangkitkan emosi yang mendalam...