Kutipan mencerminkan perjuangan internal hidup dengan depresi, menggambarkannya sebagai luka yang tidak terlihat. Penulis menyamakan rasa sakit emosional ini dengan bekas luka pertempuran yang tetap tersembunyi, menekankan sifat pribadi dari pengalaman semacam itu. Meskipun mungkin tidak terlihat oleh orang lain, dampaknya nyata dan signifikan, menandai perjalanan seseorang melalui kehidupan.
Selain itu, bagian ini menunjukkan bahwa, seperti bekas luka fisik, efek depresi dapat mengurangi dari waktu ke waktu. Pengakuan bahwa luka -luka ini mungkin memudar menunjukkan rasa harapan dan ketahanan, karena pembicara mengakui bahwa sementara bekas luka adalah bagian dari identitas mereka, mereka tidak mendefinisikannya sepenuhnya. Dualitas ini menyoroti kompleksitas mengatasi tantangan kesehatan mental.