Kepresidenan Adams, pada kenyataannya, mungkin merupakan contoh klasik dari disangkal historis yang mewarisi keadaan mendefinisikan parameter di mana kepemimpinan presiden terbentuk, bahwa sejarah membentuk presiden, daripada sebaliknya.
(The Adams presidency, in fact, might be the classic example of the historical truism that inherited circumstances define the parameters within which presidential leadership takes shape, that history shapes presidents, rather than vice versa.)
Kepresidenan John Adams berfungsi sebagai ilustrasi utama tentang bagaimana keadaan eksternal dapat secara signifikan mempengaruhi tindakan dan keputusan seorang pemimpin. Joseph J. Ellis, dalam bukunya "Founding Brothers: The Revolutionary Generation," berpendapat bahwa sejarah dan kondisi warisan sering menentukan keterbatasan dan kerangka kerja di mana presiden beroperasi. Daripada presiden mendefinisikan jalannya sejarah sendiri, mereka sering merupakan produk dari lingkungan mereka, menghadapi tantangan yang membentuk gaya kepemimpinan mereka.
Adams mengalami banyak hambatan selama masa kepresidenannya, termasuk pembagian politik dan konflik internasional, yang mengharuskan navigasi yang cermat. Ini menunjukkan bahwa keputusannya dibatasi oleh konteks historis zamannya. Pernyataan Ellis menekankan gagasan bahwa memahami efektivitas presiden membutuhkan memeriksa lanskap historis yang lebih luas yang menjadi bagian dari mereka, daripada melihat kepresidenan mereka sebagai upaya yang terisolasi.