Pernyataannya membuat dia marah. 'Kesedihan yang baik tidakkah kamu mengerti Janet? Pada titik ini saya benar -benar delusi. Saya sakit mental mungkin. Sungguh luar biasa bahwa saya dapat berkomunikasi dengan Anda sama sekali. Ini adalah penghargaan untuk kekuatan ego saya bahwa saya tidak benar-benar autis.
(The inanity of her remark infuriated him. 'Good grief don't you understand Janet? At this point I'm thoroughly delusional. I'm as mentally ill as it's possible to be. It's incredible that I can communicate with you at all. It's a credit to my ego-strength that I'm not at this point totally autistic.)
Karakter mengungkapkan frustrasi yang mendalam atas pernyataan yang dibuat oleh Janet, menunjukkan bahwa ia berjuang dengan masalah kesehatan mental yang parah. Dia menekankan keadaan khayalannya, menunjukkan bahwa dia merasa benar -benar terputus dari kenyataan. Terlepas dari kekacauan mentalnya yang intens, ia bangga dengan kemampuannya untuk tetap berkomunikasi, menyoroti rasa ketahanan di tengah -tengah perjuangannya.
Refleksi ini mengungkapkan kompleksitas kondisinya, saat ia menavigasi perasaan putus asa sementara juga mengakui kekuatannya sendiri. Kutipan ini menampilkan ketegangan antara kekacauan batinnya dan kemampuan luar untuk terlibat dalam percakapan, menggambarkan perjuangan mendalam dengan penyakit mental dengan cara yang menggugah pikiran.