Merrel juga tahu sayapnya belum sembuh. katanya.
(The merrel also knew its wing had not healed. it said.)
Dalam novel "Spindle's End" karya Robin McKinley, karakter burung merrel memahami dampak yang berkepanjangan dari luka-lukanya, terutama kondisi sayapnya yang belum sembuh. Hal ini mengungkapkan tema yang lebih mendalam mengenai kerentanan dan perjuangan untuk mendapatkan kembali kekuatan. Penyebutan penyembuhan juga menunjukkan bagaimana trauma dapat meninggalkan bekas luka yang bertahan lama, baik secara fisik maupun emosional, yang memengaruhi cara seseorang menjalani dunia.
Kesadaran merrel akan kondisinya menandakan adanya hubungan dengan pengalaman kesulitan dan pemulihan yang lebih luas. Film ini menangkap esensi dari ketahanan, saat karakter tersebut bergulat dengan dampak dari sayapnya yang rusak, mengisyaratkan perjalanan pertumbuhan dan penerimaan meskipun ada tantangan yang terus menerus. Penggambaran ini mengundang pembaca untuk merenungkan perjuangan mereka sendiri dalam penyembuhan dan waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari keterpurukan.