Epictetus - Kutipan dwibahasa yang merayakan keindahan bahasa, menampilkan ekspresi bermakna dalam dua perspektif unik.
Epictetus adalah seorang filsuf Stoa terkemuka yang ajarannya menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi dan kekuatan individu untuk mengendalikan pikiran dan reaksi mereka. Terlahir sebagai budak di Frigia, ia kemudian memperoleh kebebasannya dan mendirikan sekolah filsafat di Nicopolis, di mana ia mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari menyelaraskan kehidupan seseorang dengan kebajikan dan akal sehat. Ide-idenya berfokus pada membedakan antara apa yang berada dalam kendali kita dan apa yang tidak, sering kali menasihati individu untuk fokus pada tindakan dan sikap mereka sendiri dalam menghadapi keadaan eksternal.
Prinsip utama Epictetus terangkum dalam gagasan bahwa meskipun kita tidak dapat mengendalikan peristiwa eksternal, kita dapat mengontrol cara kita meresponsnya. Dia percaya bahwa persepsi dan penilaian kita membentuk pengalaman kita, dan menyatakan bahwa penderitaan sering kali muncul dari keyakinan yang salah tentang apa yang bisa atau harus kita kendalikan. Dengan mempraktikkan disiplin diri dan perhatian penuh, individu dapat memupuk kedamaian batin dan ketahanan terhadap tantangan hidup.
Ajarannya, yang dicatat oleh muridnya Arrian dalam "Discourses" dan "Enchiridion", menganjurkan kehidupan yang penuh kebajikan sebagai jalan menuju ketenangan. Penekanan Epictetus pada kehidupan etis dan pengembangan karakter pribadi telah meninggalkan dampak jangka panjang pada filsafat dan psikologi, menginspirasi para pemikir dan gerakan selanjutnya. Kebijaksanaannya tetap relevan, mendorong individu untuk fokus pada integritas moral mereka sendiri daripada validasi atau hasil eksternal.
Epictetus adalah seorang filsuf Stoa penting yang pengalaman hidupnya sangat membentuk ajarannya. Awalnya seorang budak, ia akhirnya menjadi guru yang dihormati setelah mendapatkan kebebasannya. Filosofinya berkisar pada konsep tanggung jawab pribadi dan kedamaian batin, menekankan pentingnya pengendalian diri dan perilaku etis.
Sebagai seorang Stoa, Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam dan dicapai dengan berfokus pada apa yang dapat kita kendalikan—pikiran dan tindakan kita—sambil menerima apa yang tidak dapat kita kendalikan. Kebijaksanaan praktis ini telah memengaruhi banyak orang sepanjang sejarah.
Tulisan Epictetus, khususnya "Discourses" dan "Enchiridion", tetap menjadi teks dasar dalam filsafat Stoa, yang menawarkan panduan untuk menjalani kehidupan yang bajik. Wawasannya terus bergema, menganjurkan ketahanan mental dalam menghadapi tantangan hidup.