Subjek yang paling sulit dapat dijelaskan kepada pria yang paling lambat jika dia belum membentuk gagasan tentang mereka; Tetapi hal yang paling sederhana tidak dapat diperjelas bagi orang yang paling cerdas jika dia secara tegas diyakinkan bahwa dia sudah tahu, tanpa bayangan keraguan, apa yang diletakkan di hadapannya. -Leo Tolstoy, 1897
(The most difficult subjects can be explained to the most slow-witted man if he has not formed any idea of them already; but the simplest thing cannot be made clear to the most intelligent man if he is firmly persuaded that he knows already, without a shadow of doubt, what is laid before him. -Leo Tolstoy, 1897)
Dalam bagian ini, Tolstoy menyoroti pentingnya pikiran terbuka dalam memahami subjek yang kompleks. Dia berpendapat bahwa topik yang paling menantang dapat dipahami oleh seseorang yang mendekati mereka tanpa gagasan yang sudah ada sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa perspektif baru memungkinkan pemahaman yang lebih baik, karena pikiran tidak terbebani oleh keyakinan atau asumsi sebelumnya.
Sebaliknya, Tolstoy memperingatkan bahwa tidak peduli seberapa cerdas seorang individu, jika mereka yakin akan pemahaman mereka sendiri, mereka akan berjuang untuk mempelajari sesuatu yang baru. Ini menunjuk pada bias kognitif yang dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan akuisisi pengetahuan. Ini adalah panggilan untuk kerendahan hati dan kemauan untuk mempertimbangkan kembali apa yang kita pikir kita tahu, yang sangat penting untuk pemahaman dan pembelajaran yang benar.