Penyair Mark Nepo mendefinisikan pengorbanan sebagai "menyerah dengan penghormatan dan kasih sayang apa yang tidak lagi berhasil agar tetap dekat dengan apa yang sakral." Jadi mengenali ketika kebiasaan tidak lagi bekerja untuk kita dan mengorbankannya adalah landasan kebijaksanaan.
(The poet Mark Nepo defines sacrifice as "giving up with reverence and compassion what no longer works in order to stay close to what is sacred." So recognizing when habits are no longer working for us and sacrificing them is a cornerstone of wisdom.)
Mark Nepo mendefinisikan pengorbanan sebagai tindakan yang bermakna untuk melepaskan apa yang tidak lagi melayani kita, dilakukan dengan hormat dan empati, untuk tetap terhubung dengan apa yang bermakna dalam kehidupan kita. Perspektif ini menekankan pentingnya kesadaran diri dalam mengenali kebiasaan yang sudah ketinggalan zaman yang menghambat pertumbuhan dan kesejahteraan pribadi kita.
Mengakui dan melepaskan perilaku tidak produktif ini adalah aspek penting dari pengembangan kebijaksanaan. Dalam bukunya "Thrive," Arianna Huffington menyoroti pentingnya proses ini sebagai langkah penting untuk menumbuhkan kehidupan yang memuaskan yang menghargai kesejahteraan dan tujuan.