Masalahnya, tentu saja, adalah bahwa orang tampaknya tidak memahami perbedaan antara benar dan salah. Mereka perlu diingatkan tentang hal ini, karena jika Anda menyerahkannya kepada mereka untuk berolahraga sendiri, mereka tidak akan pernah repot. Mereka hanya akan mencari tahu apa yang terbaik untuk mereka, dan kemudian mereka akan menyebutnya hal yang benar.


(The problem, of course, was that people did not seem to understand the difference between right and wrong. They needed to be reminded about this, because if you left it to them to work out for themselves, they would never bother. They would just find out what was best for them, and then they would call that the right thing.)

(0 Ulasan)

Dalam narasi, masalah yang signifikan muncul dari ketidakmampuan orang untuk membedakan yang benar dari yang salah. Penulis menekankan perlunya bimbingan, menunjukkan bahwa tanpa pengingat prinsip -prinsip etika, individu cenderung mengejar minat mereka sendiri dan merasionalisasi tindakan mereka sebagai benar. Perspektif yang mementingkan diri sendiri ini mengarah pada ambiguitas moral yang lebih luas dalam masyarakat.

Selain itu, bagian ini menyoroti pentingnya menumbuhkan rasa moralitas dan akuntabilitas. Ini menunjuk pada tantangan sifat manusia, di mana individu sering memprioritaskan keuntungan pribadi daripada pertimbangan etis yang tulus. Untuk memerangi kecenderungan ini, refleksi terus menerus pada nilai -nilai moral sangat penting, serta dorongan eksternal yang mendorong individu untuk mempertimbangkan kebaikan yang lebih besar di luar keinginan mereka sendiri.

Page views
8
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.