Perasaan takut dan kehilangan yang menyertai pelepasan mimpi yang tidak akan pernah paling baik digambarkan oleh kata Jerman torschlusspanik, didefinisikan sebagai "panik pada pemikiran bahwa pintu antara diri sendiri dan peluang hidup telah tertutup."
(The sense of fear and loss that accompanies the letting go of dreams that will never be is best described by the German word torschlusspanik, defined as "panic at the thought that a door between oneself and life's opportunities has shut.")
Penulis Kathleen A. Brehony memperkenalkan konsep Torschlusspanik, sebuah istilah Jerman yang menangkap kecemasan menyadari bahwa mimpi tertentu tidak lagi dapat dicapai. Perasaan ini sering muncul ketika individu menghadapi berlalunya waktu dan keterbatasan yang menyertainya, mendorong rasa takut dan kehilangan yang mendalam. Saat orang dewasa, mereka mungkin bergulat dengan gagasan bahwa beberapa peluang mungkin telah melewati mereka, yang mengarah ke introspeksi tentang lintasan hidup mereka.
Eksplorasi brehoni tentang tema ini menyoroti gejolak emosi yang terkait dengan aspirasi yang tidak terpenuhi. Panik yang berasal dari penutupan kemungkinan dapat berfungsi sebagai katalis untuk perubahan, mendorong individu untuk menilai kembali prioritas mereka dan mengejar jalan baru. Pada akhirnya, merangkul kecemasan ini dapat menyebabkan kesadaran diri yang lebih besar dan rasa tujuan baru, mengubah ketakutan menjadi motivasi untuk pertumbuhan pribadi.