Cara ibu melihatnya, wanita harus membiarkan pria melakukan pekerjaan karena itu membuat mereka merasa lebih jantan. Gagasan itu hanya masuk akal jika Anda memiliki pria yang kuat yang bersedia melangkah dan menyelesaikan sesuatu, dan di antara gimp Dad, alasan rumit Buster, dan kecenderungan Apache untuk menghilang, seringkali terserah saya untuk menjaga tempat agar tidak berantakan. Tetapi bahkan ketika semua orang melempar, kami tidak pernah keluar dari bawah semua pekerjaan. Saya menyukai peternakan itu, meskipun kadang -kadang tampaknya bahwa alih -alih kita memiliki tempat itu, tempat yang dimiliki kita.
(The way Mom saw it, women should let menfolk do the work because it made them feel more manly. That notion only made sense if you had a strong man willing to step up and get things done, and between Dad's gimp, Buster's elaborate excuses, and Apache's tendency to disappear, it was often up to me to keep the place from falling apart. But even when everyone was pitching in, we never got out from under all the work. I loved that ranch, though sometimes it did seem that instead of us owning the place, the place owned us.)
Di Jeannette Walls '"Half Broke Horses," sang protagonis merenungkan keyakinan ibunya bahwa wanita harus mengizinkan pria untuk melakukan kerja keras untuk menegakkan maskulinitas mereka. Perspektif ini rumit oleh realitas situasi keluarganya, di mana para pria sering gagal memenuhi peran mereka karena berbagai alasan. Akibatnya, tanggung jawab untuk mengelola peternakan sering jatuh di pundaknya, menyoroti dinamika gender dan harapan dalam rumah tangganya.
Terlepas dari tantangan dan beban kerja yang luar biasa, protagonis menyatakan kasih sayang yang mendalam untuk peternakan. Ada perasaan bahwa, daripada memiliki properti, mereka tunduk padanya. Dualitas cinta untuk tanah dan beban yang diterapkannya menggambarkan perjuangan antara hasrat pribadi dan tuntutan kehidupan pedesaan yang tak kenal lelah. Pada akhirnya, ia menggambarkan kompleksitas peran keluarga dan realitas kerja keras di peternakan.