Dalam "Tamu Musim Panas" oleh Mary Alice Monroe, narasi ini mengeksplorasi gagasan bahwa waktu dapat memiliki efek yang menenangkan pada emosi yang intens, terutama kemarahan. Ketika cerita terungkap, karakter menavigasi konflik mereka dan berlalunya waktu memungkinkan mereka untuk memproses perasaan mereka, yang mengarah pada pertumbuhan dan pemahaman. Pesan yang mendasari menekankan bahwa seiring waktu, ketajaman kemarahan dapat berkurang, mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih mudah dikelola.
Tema ini menggambarkan bagaimana karakter berkembang ketika mereka menghadapi masa lalu mereka dan mendamaikan perbedaan mereka. Konsep ini menunjukkan bahwa sementara kemarahan pada awalnya mungkin tampak luar biasa, itu bisa menjadi kurang jelas dari waktu ke waktu, membuka jalan bagi penyembuhan dan koneksi. Tulisan Monroe menangkap perjalanan ini, menunjukkan bahwa berlalunya waktu pada akhirnya dapat menyebabkan kedamaian dan resolusi.