Mengatasi kebaikan dan kejahatan tanpa menatap Tuhan tidak membuahkan hasil. Aliran yang baik dari kehidupan yang terhubung dengan Tuhan. Kejahatan mengalir dari kehidupan yang teralienasi dari Tuhan. "Siapa pun yang melakukan apa yang baik dari Tuhan. Siapa pun yang melakukan apa yang jahat belum melihat Tuhan" {3 Yohanes 11}. Untuk merangkul kebaikan dan berbalik dari kejahatan, kita harus melihat Tuhan sebagaimana adanya. Kita tidak boleh hanya percaya pada Tuhan, tetapi percaya apa yang benar tentang Tuhan. Kurangnya Tuhan tidak hanya gagal untuk memecahkan masalah teologis, tetapi juga menghina dan menjadi penyembahan berhala. Ketika kita melihat Tuhan sebagaimana adanya, kita akan melihat diri kita sendiri seperti kita, meninggalkan Dia di tempat -Nya yang seharusnya dan kita di kita.
(To address good and evil without gazing upon God is fruitless. Good flows from the life connected to God. Evil flows from the life alienated from God. "Anyone who does what is good is from God. Anyone who does what is evil has not seen God" {3 John 11}. To embrace good and turn from evil, we must see God as he really is. We must not simply believe in God, but believe what is true about God. Diminishing God not only fails to solve theological problems, it dishonors him and becomes idolatry. When we see God as he is, we will see ourselves as we are, leaving him in his rightful place and us in ours.)
(0 Ulasan)

Pencarian untuk memahami kebaikan dan kejahatan dimulai dengan mengenali sifat Tuhan. Kebaikan sejati muncul dari suatu hubungan dengannya, sementara kejahatan berasal dari pemisahan dari kehadirannya. Pengajaran dari 3 Yohanes 11 menunjukkan pentingnya tindakan kita; Mereka yang berbuat baik mencerminkan pengaruh Tuhan, sedangkan mereka yang menikmati kejahatan telah kehilangan pandangan kepadanya. Untuk transformasi yang tulus, kita harus melihat Tuhan dalam bentuknya yang sebenarnya, di luar kepercayaan sekadar, untuk benar -benar memahami apa yang terjadi dengan kebaikan.

Mengurangi sifat Tuhan tidak hanya memperumit pemahaman kita tentang isu -isu teologis tetapi juga mengarah pada menghina dia, mirip dengan penyembahan berhala. Dengan jujur ​​memahami Tuhan, kita mendapatkan kejelasan tentang diri kita dan tempat kita dalam kaitannya dengan -Nya. Pengakuan ini membantu kita merangkul kebaikan sambil menolak kejahatan, pada akhirnya memungkinkan pemahaman yang lebih jelas tentang kebenaran ilahi dalam hidup kita, sebagaimana diuraikan dalam karya Randy Alcorn.

Votes
0
Page views
344
Pembaruan
Januari 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.
Lihat Lainnya »

Other quotes in If God Is Good: Faith in the Midst of Suffering and Evil

Lihat Lainnya »

Other quotes in kutipan buku

Lihat Lainnya »

Popular quotes