Tidak seperti pria mana pun di hadapannya, Dor diizinkan eksis tanpa bertambah tua, untuk tidak menggunakan napas pun dari napas bernomor hidupnya. Tapi di dalam, Dor rusak. Tidak penuaan tidak sama dengan hidup, dan tanpa kontak manusia, jiwanya mengering.


(Unlike any man before him, Dor was being allowed to exist without getting older, to not use a single breath of the numbered breaths of his life. But inside, Dor was broken. Not aging is not the same as living, and without human contact, his soul dried up.)

(0 Ulasan)

Dalam "The Time Keeper," Dor mengalami kondisi unik di mana ia diberikan kemampuan untuk tetap awet muda, menentang perkembangan alami waktu. Namun, situasi luar biasa ini datang dengan korban emosional yang berat. Terlepas dari kekebalannya terhadap penuaan, Dor mendapati dirinya sangat bermasalah dan terisolasi, karena ia kehilangan koneksi pribadi dan interaksi manusia. Sementara makhluk fisiknya tidak memburuk, semangatnya sangat menderita.

Kisah ini menyoroti perbedaan besar antara keberadaan belaka dan benar -benar hidup. Kurangnya penuaan Dor tidak sama dengan kehidupan yang memuaskan; Sebaliknya, itu mengarah pada keberadaan kesepian yang menahan jiwanya. Keadaannya berfungsi sebagai pengingat pedih tentang pentingnya hubungan dan kekayaan yang dihadapi kontak manusia, menunjukkan betapa vitalnya hidup secara bermakna daripada sekadar ada tanpa tujuan.

Page views
14
Pembaruan
Januari 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.