Kami menjaga mereka tetap hidup, katanya. Sayang, pagar, dinding, tidak manusiawi. Orang -orang sekarat. Itu pilihan mereka, katanya. Mereka datang ke sini secara ilegal, itulah kesempatan yang mereka ambil. Ketika Anda menjadi sangat keras? dia bertanya, memegang wajahnya di antara tangannya. Mereka adalah manusia seperti kita, mencari kehidupan yang lebih baik untuk keluarga mereka. Anda mengerti itu, bukan? Anda melakukannya untuk kami. Ini adalah krisis kemanusiaan, katanya. Dan Anda adalah bagian dari masalahnya. Itulah mengapa Anda tidak bisa tidur di malam hari.


(We're keeping them alive, she said. Sweetheart, the fence, the wall, is inhumane. People are dying.That's their choice,he actually said. They come here illegally, that's the chance they take.When did you get so hard? she asked, holding his face between her hands. They're human beings like us, looking for a better life for their families. You understand that, don't you? You did it for us.It's a humanitarian crises, she said. And you're part of the problem. That's why you can't sleep at night.)

📖 Luanne Rice

🌍 Amerika

(0 Ulasan)

Dalam perikop ini dari "The Lemon Orchard" oleh Luanne Rice, pertukaran yang sangat emosional terjadi antara dua karakter yang mendiskusikan nasib imigran. Salah satu karakter mengungkapkan frustrasi tentang ketidakpedulian yang ditunjukkan terhadap mereka yang mempertaruhkan hidup mereka untuk melintasi perbatasan, menyoroti ketidakmanusiawian hambatan yang ditempatkan di jalan mereka. Karakter lain, sementara mengakui bahaya, tampaknya mengeras situasi, menunjukkan bahwa ilegalitas membenarkan konsekuensi yang keras. Ini mendorong daya tarik yang kuat untuk empati...

Page views
137
Pembaruan
Januari 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.