Dalam "Panggilan Telepon Pertama dari Surga" oleh Mitch Albom, narasinya mengeksplorasi tema harapan melalui kisah berbagai karakter yang menerima telepon dari orang-orang terkasih yang telah meninggal. Karakter-karakter ini bergulat dengan kesedihan mereka dan anggapan bahwa panggilan-panggilan ini mungkin merupakan tanda hubungan abadi atau janji kenyamanan palsu. Penulis mengajukan pertanyaan tentang hakikat harapan, menantang pembaca untuk mempertimbangkan apakah harapan terkadang dapat menimbulkan harapan yang tidak realistis dan gejolak emosi.
Gagasan bahwa harapan mungkin menyesatkan adalah inti dari eksplorasi hidup dan mati dalam buku ini. Melalui pengalaman para tokoh, pembaca didorong untuk merenungkan apa yang membuat harapan berharga dan di mana harapan itu berpotensi menjadi salah. Pada akhirnya, cerita ini menunjukkan bahwa meskipun harapan dapat memberikan hiburan, harapan juga dapat dibangun di atas ilusi yang mungkin tidak dapat bertahan jika diteliti dengan cermat.