Ketika pria tahu mereka tidak bisa berharap di suatu negara, dalam keyakinan politik, atau dalam diri mereka sendiri, mereka menjadi bebas untuk berharap pada Tuhan.
(When men know they cannot hope in a country, in a political belief, or in themselves, they become free to hope in God.)
Dalam bukunya "Safely Home," penulis Randy Alcorn merefleksikan rasa putus asa yang dalam yang dapat muncul ketika orang-orang merasa ditinggalkan oleh negara mereka, kepercayaan politik, atau bahkan harga diri mereka sendiri. Keputusasaan ini dapat membawa mereka ke realisasi penting tentang keterbatasan sistem duniawi dan pencapaian pribadi. Ketika semua harapan tampaknya hilang di bidang -bidang ini, orang dapat beralih ke iman sebagai perlindungan utama mereka, merangkul kemungkinan harapan ilahi sebagai gantinya.
Kutipan menunjukkan bahwa transisi ke harapan pada Tuhan ini memberikan jenis kebebasan yang berbeda, karena mengubah fokus dari struktur duniawi sementara ke sumber harapan yang stabil dan abadi. Dengan mengakui bahwa keamanan dan harapan sejati berada di luar konstruksi manusia, individu dapat menemukan pemberdayaan dan kenyamanan dalam keyakinan spiritual mereka, memungkinkan mereka untuk melampaui keadaan mereka dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.