Ketika kita menyusut dari pandangan sesuatu, ketika kita menyelesaikannya dalam eufemisme, itu biasanya merupakan tanda konflik batin, hati yang tidak tenang, tanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam alasan moral kita.


(When we shrink from the sight of something, when we shroud it in euphemism, that is usually a sign of inner conflict, of unsettled hearts, a sign that something has gone wrong in our moral reasoning.)

(0 Ulasan)

Dalam bukunya "Dominion: The Power of Man, The Penderitaan Hewan, dan Seruan untuk Mercy," Matthew Scully mengeksplorasi kompleksitas moral di sekitar perlakuan manusia terhadap hewan. Dia menyoroti bahwa menghindari kebenaran yang tidak nyaman tentang tindakan kita sering mencerminkan konflik batin yang lebih dalam dan dilema etika. Ketika orang menggunakan eufemisme untuk menggambarkan topik yang sulit, itu menandakan keterputusan antara keyakinan dan perilaku mereka, menunjukkan potensi kegagalan moral.

Perspektif Scully mendesak pembaca untuk menghadapi dan mengakui kenyataan tidak nyaman dari penderitaan dan kesejahteraan hewan. Pendekatan ini membutuhkan refleksi diri yang kritis pada nilai-nilai kita dan implikasi dari pilihan kita, mendorong kita untuk mencari empati dan pemahaman yang lebih besar dalam hubungan kita dengan semua makhluk hidup. Itu berfungsi sebagai pengingat bahwa moralitas sejati membutuhkan menghadapi kebenaran yang sulit daripada bersembunyi dari mereka.

Page views
23
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.