Whiskey Nosers, sebagaimana mereka menyebut diri mereka, menghindari apa yang mereka lihat sebagai pretensi kosakata anggur. Sementara oenofil menggunakan kata sifat rekondit, wiski nosers berbicara bahasa kehidupan sehari -hari, mendeteksi sedikit rumput laut basi, atau bahkan bahan bakar diesel.


(Whisky nosers, as they called themselves, eschewed what they saw as the pretentiousness of wine vocabulary. While oenophiles resorted to recondite adjectives, whisky nosers spoke the language of everyday life, detecting hints of stale seaweed, or even diesel fuel.)

(0 Ulasan)

Nosers wiski lebih suka pendekatan langsung untuk menggambarkan wiski, menolak terminologi yang rumit yang sering digunakan oleh penggemar anggur. Mereka bangga menggunakan bahasa yang dapat diakses untuk menyampaikan pengalaman mencicipi mereka, dengan fokus pada aroma dan rasa yang akrab yang mungkin termasuk perbandingan yang tidak biasa, seperti rumput laut basi atau bahan bakar diesel.

Preferensi untuk kesederhanaan ini memungkinkan wiski noser untuk menghubungkan pengalaman mereka dengan kehidupan sehari -hari, membuat pengamatan mereka terasa lebih menyenangkan. Berbeda dengan jargon oenofil yang kompleks dan terkadang sok, terminologi mereka mencerminkan keaslian dan perspektif rendah hati tentang mencicipi wiski.

Page views
17
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.