Dalam buku "Malinche" oleh Laura Esquivel, narasi ini mengeksplorasi dampak mendalam dari informasi dan makna pada dinamika kekuasaan. Kutipan "Siapa pun yang mengendalikan informasi, siapa pun yang mengendalikan makna, memperoleh kekuasaan" menyoroti bagaimana kemampuan untuk membentuk narasi dan pengetahuan dapat mengarah pada dominasi atas orang lain. Tema sentral ini menggambarkan bahwa penguasaan atas komunikasi dan interpretasi adalah kunci untuk mempengaruhi masyarakat dan hubungan.
Interpretasi Esquivel tentang Malinche, seorang tokoh sejarah, menggali perannya sebagai penerjemah selama penaklukan Spanyol di Meksiko dan bagaimana keterampilan linguistiknya memungkinkannya untuk menavigasi dan memanipulasi lanskap sosial dan politik yang kompleks. Melalui lensa ini, cerita ini menekankan pentingnya suara dan konsekuensi dari siapa yang bisa menceritakan kisahnya, mengungkapkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara kekuasaan, bahasa, dan identitas.