Anda menggunakan cermin kaca untuk melihat wajah Anda; Anda menggunakan karya seni untuk melihat jiwa Anda.
(You use a glass mirror to see your face; you use works of art to see your soul.)
Dalam karya George Bernard Shaw, "Back to Methuselah," ia menekankan hubungan yang mendalam antara seni dan refleksi diri. Dia menyarankan bahwa sementara cermin kaca dapat menunjukkan kepada kita penampilan fisik kita, seni memiliki kemampuan yang lebih dalam untuk mengungkap diri kita, mengungkapkan emosi, pikiran, dan esensi kita. Seni berfungsi sebagai lensa yang melaluinya kita mengeksplorasi dan memahami identitas kita sendiri, memungkinkan kita untuk menghadapi perasaan terdalam kita dengan cara yang bermakna.
Kutipan ini menyoroti kekuatan transformatif seni di luar estetika belaka. Ini mendorong kita untuk terlibat dengan dan menghargai ekspresi artistik tidak hanya untuk kecantikan mereka, tetapi untuk kapasitas mereka untuk memancing introspeksi dan hubungan dengan kemanusiaan kita sendiri. Dalam terang ini, seni menjadi alat vital untuk penemuan diri dan cermin bagi jiwa, membantu kita untuk terhubung dengan diri kita sendiri dan dunia pada tingkat yang lebih dalam.