Dalam buku "The Upside To Being Lajang" oleh Emma Hart, penulis menggunakan humor untuk kontras dengan buaya dan buaya sebagai metafora untuk hubungan. Perbedaan ini menyoroti sikap yang berbeda terhadap komitmen dan waktu dalam pengejaran romantis. Twist yang menyenangkan menunjukkan bahwa buaya menandakan koneksi yang lebih langsung, meskipun kurang serius, sementara buaya mengisyaratkan janji jangka panjang yang sulit dipahami.
Perbandingan jenaka ini berfungsi untuk merefleksikan sifat kencan dan berbagai harapan yang mungkin ditemui. Dengan berfokus pada dinamika kehidupan lajang yang santai dan ringan dan ringan, Hart mendorong pembaca untuk merangkul kemandirian mereka sambil mengenali jalur yang berbeda yang bisa diambil cinta.