Setelah kejadian di UGD, Ino lebih lama ingin mengiklankan pengalaman saya kepada siapa pun. Anda mencoba, Anda tampak benar -benar gila, Anda pergi ke bawah tanah. Ada semacam pertunjukan yang bisa dilakukan anak-anak, untuk orang tua-sebuah pertunjukan rasa sakit, untuk mencoba mengumumkan sesuatu, dan dalam tangisan saya, dalam hal putus asa, mengibit, mencakar mulut yang mengerikan, saya berharap untuk menyampaikan sesuatu. Apakah itu terjadi, salah satu dari itu? Tidak.

Setelah kejadian di UGD, Ino lebih lama ingin mengiklankan pengalaman saya kepada siapa pun. Anda mencoba, Anda tampak benar -benar gila, Anda pergi ke bawah tanah. Ada semacam pertunjukan yang bisa dilakukan anak-anak, untuk orang tua-sebuah pertunjukan rasa sakit, untuk mencoba mengumumkan sesuatu, dan dalam tangisan saya, dalam hal putus asa, mengibit, mencakar mulut yang mengerikan, saya berharap untuk menyampaikan sesuatu. Apakah itu terjadi, salah satu dari itu? Tidak.


(After the incident in the ER, Ino longer wanted to advertise my experience to anyone. You try, you seem totally nuts, you go underground. There's a kind of show a kid can do, for a parent – a show of pain, to try to announce something, and in my crying, in the desperate, blabbering, awful mouth-clawing, I had hoped to get something across. Had it come across, any of it? Nope.)

πŸ“– Aimee Bender

🌍 Amerika Β |Β  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Novelis

πŸŽ‚ June 28, 1969
(0 Ulasan)

Setelah peristiwa yang menyusahkan di ruang gawat darurat, narator "The Sadness of Lemon Cake" terasa kecewa tentang berbagi pengalaman pribadi. Mereka menggambarkan retret ke dalam keheningan, menunjukkan bahwa apa yang dulu merupakan cara untuk mengungkapkan perasaan sekarang terasa sia -sia. Narator mencerminkan kebingungan dan isolasi yang mengikuti trauma seperti itu, menunjukkan rasa frustrasi bahwa perjuangan emosional mereka tidak diperhatikan oleh orang -orang di sekitar mereka.

Narator menggambarkan keinginan kuat untuk mengomunikasikan rasa sakit mereka, mirip dengan upaya anak untuk menjangkau orang tua. Melalui air mata mereka dan ekspresi putus asa, mereka berharap dapat menyampaikan kekacauan batin mereka, namun mereka merasa tidak pernah terdengar dan tidak terlihat. Perjuangan ini mewujudkan hubungan yang kompleks antara kerentanan dan keinginan untuk koneksi, menyoroti kesulitan benar -benar dipahami pada saat tekanan emosional.

Page views
155
Pembaruan
Oktober 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.