Kadang -kadang, katanya, kebanyakan pada dirinya sendiri, saya merasa saya tidak mengenal anak -anak saya ... itu adalah pernyataan yang singkat, yang saya pikir tidak akan dia pegang; Lagi pula, dia telah melahirkan kami sendirian, mendahir dan memberi kami makan, membantu kami dengan pekerjaan rumah, mencium dan memeluk kami, mencurahkan cintanya ke kami. Bahwa dia mungkin tidak benar -benar tahu kita sepertinya hal yang paling rendah hati yang bisa diakui seorang ibu.

Kadang -kadang, katanya, kebanyakan pada dirinya sendiri, saya merasa saya tidak mengenal anak -anak saya ... itu adalah pernyataan yang singkat, yang saya pikir tidak akan dia pegang; Lagi pula, dia telah melahirkan kami sendirian, mendahir dan memberi kami makan, membantu kami dengan pekerjaan rumah, mencium dan memeluk kami, mencurahkan cintanya ke kami. Bahwa dia mungkin tidak benar -benar tahu kita sepertinya hal yang paling rendah hati yang bisa diakui seorang ibu.


(Sometimes, she said, mostly to herself, I feel I do not know my children... It was a fleeting statement, one I didn't think she'd hold on to; after all, she had birthed us alone, diapered and fed us, helped us with homework, kissed and hugged us, poured her love into us. That she might not actually know us seemed the humblest thing a mother could admit.)

πŸ“– Aimee Bender

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Novelis

πŸŽ‚ June 28, 1969
(0 Ulasan)

Buku "The Sadness of Lemon Cake" khusus oleh Aimee Bender menggali emosi kompleks seorang ibu yang merefleksikan hubungannya dengan anak -anaknya. Protagonis menangkap momen kerentanan ketika sang ibu mengungkapkan perasaan ketidakpastian tentang benar -benar mengenal anak -anaknya, meskipun dia peduli dan memelihara. Penerimaan ini menyoroti perjuangan yang dihadapi banyak orang tua: keinginan untuk sangat terhubung dengan anak -anak mereka sambil bergulat dengan kesadaran bahwa memahami mereka sepenuhnya dapat sulit dipahami.

Pernyataan pedih ini berfungsi sebagai pengingat kompleksitas yang melekat dalam hubungan orangtua-anak. Sementara sang ibu telah hadir secara fisik dalam kehidupan anak -anaknya - melalui tindakan cinta dan dukungan yang tak terhitung jumlahnya - dia mengakui jarak emosional yang lebih dalam. Kutipan ini menekankan kebenaran yang merendahkan bahwa cinta saja tidak menjamin pemahaman yang lengkap, menunjukkan dinamika rumit yang mendefinisikan ikatan keluarga.

Page views
608
Pembaruan
Oktober 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.