Albert Einstein menulis, 'Seorang manusia adalah bagian dari keseluruhan, yang disebut oleh kita "alam semesta", bagian yang terbatas dalam ruang dan waktu. Dia mengalami dirinya sendiri, pikiran dan perasaannya sebagai sesuatu yang terpisah dari yang lain, semacam khayalan optik tentang kesadarannya. Delusi ini adalah semacam penjara bagi kita, membatasi kita untuk keinginan pribadi kita dan untuk kasih sayang untuk beberapa orang yang terdekat dengan kita. Tugas kita harus membebaskan diri kita dari penjara ini dengan memperluas lingkaran belas kasih kita untuk merangkul semua makhluk hidup dan seluruh alam dalam keindahannya. ' Tampaknya
(Albert Einstein wrote, 'A human being is a part of the whole, called by us "Universe", a part limited in time and space. He experiences himself, his thoughts and feelings as something separated from the rest, a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion is a kind of prison for us, restricting us to our personal desires and to affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living creatures and the whole of nature in its beauty.' Apparently)
Perspektif
Albert Einstein menyoroti keterkaitan manusia dengan alam semesta. Dia menyarankan agar individu menganggap diri mereka sebagai entitas yang terpisah, yang menciptakan rasa isolasi yang salah. Persepsi ini, disamakan dengan "khayalan optik," membatasi kita dengan keinginan dan hubungan pribadi kita, membatasi pemahaman kita tentang keseluruhan yang lebih besar di mana kita ada.
Einstein mendorong pergeseran perspektif, mendesak kita untuk membebaskan diri dari keterbatasan yang dipaksakan sendiri ini. Dengan memperluas belas kasih kita untuk memasukkan semua makhluk hidup dan menghargai keindahan alam, kita dapat melampaui isolasi kita. Kesadaran yang lebih luas ini menumbuhkan hubungan yang lebih mendalam dengan alam semesta dan mempromosikan rasa persatuan di antara semua bentuk kehidupan.