Dalam "The Fatal Englishman: Three Short Lives," penulis Sebastian Faulks mengeksplorasi efek kontras dari zat yang berbeda pada perilaku dan kecerdasan manusia. Kutipan "Alkohol memicu kebodohan; opium memancing kebijaksanaan" menggarisbawahi gagasan bahwa sementara alkohol sering mengarah pada tindakan yang ceroboh atau bodoh, opium mendorong pemikiran dan wawasan yang lebih dalam. Perbedaan ini menyoroti hubungan kompleks antara penggunaan narkoba dan fungsi mental.
Faulks menekankan bahwa pengalaman individu dengan zat -zat ini dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda. Alkohol cenderung merusak penilaian dan menumbuhkan irasionalitas, sedangkan opium secara historis dikaitkan dengan kontemplasi dan kreativitas. Perbandingan ini mengundang pembaca untuk merefleksikan implikasi yang lebih luas dari penggunaan narkoba, terutama dalam cara membentuk persepsi dan keputusan dalam kehidupan.