Seorang editor tidak hanya sekedar menggabungkan gambar. Dia menciptakan emosi dari hasil jepretannya.
(An editor does not just join shots. He creates emotions out of the shots.)
Kutipan ini menekankan peran kreatif dan emosional seorang editor dalam pembuatan film. Pekerjaan seorang editor lebih dari sekadar memotong dan menyusun rekaman; ini melibatkan pembentukan narasi dan membangkitkan perasaan penonton. Melalui pengaturan waktu, tempo, dan seleksi, editor mengubah rekaman mentah menjadi cerita kuat yang menyentuh emosi. Ini menyoroti seni di balik penyuntingan, mengakuinya sebagai bagian integral dari pembuatan film yang memengaruhi cara pemirsa terhubung dengan cerita secara mendalam.