Musuh, Ender Wiggin," bisik lelaki tua itu. "Aku adalah musuhmu, musuh pertama yang lebih pintar darimu. Tidak ada guru selain musuh. Tak seorang pun kecuali musuh yang akan memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan musuh. Tidak seorang pun kecuali musuh yang akan mengajari Anda cara menghancurkan dan menaklukkan. Hanya musuh yang menunjukkan kelemahanmu. Hanya musuh yang memberitahu Anda di mana dia kuat. Dan aturan mainnya adalah apa yang dapat Anda lakukan terhadapnya dan apa yang dapat Anda hentikan agar dia tidak melakukannya terhadap Anda. Aku adalah musuhmu mulai sekarang. Mulai sekarang aku adalah gurumu.

Musuh, Ender Wiggin," bisik lelaki tua itu. "Aku adalah musuhmu, musuh pertama yang lebih pintar darimu. Tidak ada guru selain musuh. Tak seorang pun kecuali musuh yang akan memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan musuh. Tidak seorang pun kecuali musuh yang akan mengajari Anda cara menghancurkan dan menaklukkan. Hanya musuh yang menunjukkan kelemahanmu. Hanya musuh yang memberitahu Anda di mana dia kuat. Dan aturan mainnya adalah apa yang dapat Anda lakukan terhadapnya dan apa yang dapat Anda hentikan agar dia tidak melakukannya terhadap Anda. Aku adalah musuhmu mulai sekarang. Mulai sekarang aku adalah gurumu.


(An enemy, Ender Wiggin," whispered the old man. "I am your enemy, the first one you've ever had who was smarter than you. There is no teacher but the enemy. No one but the enemy will tell you what the enemy is going to do. No one but the enemy will ever teach you how to destroy and conquer. Only the enemy shows you where you are weak. Only the enemy tells you where he is strong. And the rules of the game are what you can do to him and what you can stop him from doing to you. I am your enemy from now on. From now on I am your teacher.)

πŸ“– Orson Scott Card

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Penulis

πŸŽ‚ August 24, 1951
(0 Ulasan)

Dalam kutipan dari "Ender's Game" oleh Orson Scott Card, pembicara, seorang pria tua, mengungkapkan dirinya sebagai musuh sejati pertama Ender Wiggin, yang mengaku lebih pintar dari Ender. Ia menekankan bahwa musuh adalah satu-satunya sumber pengetahuan penting tentang strategi, termasuk cara mengidentifikasi dan mengeksploitasi kelemahan. Konfrontasi ini menandai momen penting dalam pemahaman Ender tentang konflik, saat ia belajar bahwa pendidikan sejati berasal dari mengenali dan memahami musuh.

Pembicara selanjutnya mengartikulasikan gagasan bahwa musuh memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan seseorang, karena mereka mengungkap kelemahan dan kekuatan. Hubungan ini menyiratkan bahwa untuk menjadi kekuatan yang tangguh, seseorang harus belajar tidak hanya untuk mengalahkan musuh tetapi juga untuk memahami metode dan taktik mereka. Dengan menampilkan dirinya sebagai musuh sekaligus guru, pembicara menetapkan landasan bagi perkembangan Ender dalam seni peperangan dan strategi.

Page views
47
Pembaruan
Oktober 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.