Dan lebih jauh lagi, hal yang dimasukkan-apakah itu adalah orang yang dicintai, mimpi, atau cara palsu untuk melihat-ecomes pupuk untuk kehidupan yang akan terbentuk. Saat hal yang digunakan dengan baik bergabung dengan bumi, cinta lama menyuburkan yang baru; The Broken Dream menyuburkan mimpi yang belum dikandung; Cara yang menyakitkan untuk mengikat kita ke dunia menyuburkan sikap batin yang lebih bebas akan terungkap.
(And further, the thing put to rest-whether it be a loved one, a dream, or a false way of seeing-becomes the fertilizer for the life about to form. As the well-used thing joins with the earth, the old love fertilizes the new; the broken dream fertilizes the dream yet conceived; the painful way of being that strapped us to the world fertilizes the freer inner stance about to unfold.)
Dalam Mark Nepo "The Little Book of Awakening," penulis menekankan kekuatan transformatif untuk melepaskan keterikatan masa lalu, baik itu hubungan, mimpi, atau perspektif yang sudah ketinggalan zaman. Ketika kami melepaskan beban ini, mereka melayani tujuan penting, bertindak sebagai makanan untuk awal yang baru. Proses penutupan memungkinkan sisa -sisa dari apa yang dulu memperkaya tanah masa depan kita, mempromosikan pertumbuhan dan pembaruan dalam kehidupan kita.
Nepo dengan indah menggambarkan bahwa dengan menghormati apa yang kita tinggalkan, kita dapat menumbuhkan diri yang lebih terbebaskan dan otentik. Pengalaman yang pernah dibatasi atau menyakiti kita dapat menyebabkan wawasan yang lebih besar dan pengembangan pribadi. Gagasan ini mengundang pembaca untuk melihat akhiran tidak hanya sebagai kerugian, tetapi sebagai tanah subur untuk kemungkinan baru dan pemahaman yang lebih dalam, sehingga memungkinkan mereka untuk merangkul siklus kehidupan dengan optimisme dan harapan.