Maka dimulailah kasus Republik Islam Iran versus The Great Gatsby
(And so began the case of the Islamic Republic of Iran versus The Great Gatsby)
Dalam "Reading Lolita in Teheran: A Memoir in Books," Azar Nafisi merefleksikan pengalamannya mengajar literatur Barat di Iran selama rezim yang menindas. Satu momen penting adalah perbandingan antara Republik Islam Iran dan "The Great Gatsby," yang menyoroti bentrokan antara cita -cita kebebasan dan realitas sensor. Nafisi menggunakan analisis sastra ini untuk mengeksplorasi tema -tema keinginan, aspirasi, dan hubungan yang kompleks antara individu dan masyarakat mereka.
Melalui lensa karya agung Fitzgerald, Nafisi mengungkapkan perjuangan murid -muridnya, yang mencari keindahan dan kebenaran dalam lingkungan yang represif. Buku ini menggambarkan bagaimana literatur dapat berfungsi baik sebagai tempat perlindungan dan sarana perlawanan terhadap rezim yang menindas, yang memungkinkan individu untuk mempertanyakan realitas mereka dan membayangkan kemungkinan di luar kurungan mereka. Dialog antara teks dan lanskap politik ini menggarisbawahi kekuatan sastra yang abadi di hadapan tirani.