Dalam kutipan pedih ini dari "kehidupan yang mungkin," pembicara merefleksikan tentang kematian yang tak terhindarkan dan sifat kenangan pribadi yang singkat. Mereka mengungkapkan keinginan untuk perjuangan mereka dan pengalaman menyakitkan untuk tetap tersembunyi dari keturunan mereka. Pembicara bertekad bahwa penderitaan mereka, yang mencakup perasaan lapar, malu, dan disiplin keras pendidik yang salah arah, tidak akan menodai kehidupan mereka yang datang setelah mereka. Tindakan perlindungan tanpa pamrih ini digambarkan sebagai warisan...