Pembicara merefleksikan tak terhindarkan dari ingatan mereka yang memudar, mengungkapkan keinginan untuk perjuangan dan penderitaan mereka di masa lalu untuk tetap tidak diketahui oleh generasi mendatang. Mereka menggambarkan kehidupan yang dipenuhi dengan kesulitan, termasuk kelaparan, rasa malu, dan perawatan keras, tetapi percaya bahwa beban ini adalah sesuatu yang telah mereka kelola untuk melindungi keturunan mereka. Gagasan meninggalkan warisan rasa sakit disambut dengan resolusi, karena pembicara bangga memberikan kehidupan yang bebas dari kenangan itu kepada orang yang mereka cintai.
Perspektif ini menekankan gagasan pengorbanan dan ketahanan. Dengan menghadapi pengalaman sulit mereka sendiri, pembicara merasa mereka telah menciptakan masa depan yang lebih aman dan lebih penuh harapan bagi Dick dan anak -anaknya. Mereka mengabaikan gagasan hidup mereka yang dianggap keras karena mereka melihat perjuangan ini sebagai bagian penting untuk melindungi generasi berikutnya. Tindakan membiarkan cobaan mereka tetap terkubur mencerminkan keinginan untuk memberikan jalan yang lebih cerah ke depan.