Seni sama bermanfaatnya dengan roti.
(Art is as useful as bread.)
Dalam "Reading Lolita in Teheran: A Memoir in Books," Azar Nafisi mengeksplorasi dampak mendalam dari sastra dan seni, menyamakan signifikansi mereka dengan roti. Metafora ini menyoroti bahwa seni menyehatkan jiwa dan kecerdasan seperti roti menopang tubuh, menggarisbawahi peran pentingnya dalam kehidupan dan masyarakat manusia. Memoar Nafisi mencerminkan pengalamannya mengajar literatur Barat di Iran, di mana kekuatan mendongeng menjadi sarana perlawanan terhadap penindasan.
Buku ini menggambarkan bagaimana sastra berfungsi sebagai tempat perlindungan baginya dan murid -muridnya, memungkinkan mereka untuk melarikan diri dari kenyataan keras dalam kehidupan mereka di bawah rezim yang represif. Nafisi menekankan bahwa terlibat dengan seni dan sastra mendorong pemikiran kritis, kreativitas, dan empati, pada akhirnya memperkaya pengalaman manusia. Dengan demikian, kutipan tentang seni yang berguna seperti roti merangkum gagasan bahwa ekspresi budaya sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan kolektif.