Lahir dalam pergolakan, bugar bahwa manusia harus hidup dalam kesakitan dan mati dalam kesedihan! Begitu juga!
(Born in throes, 't is fit that man should live in pains and die in pangs! So be it, then!)
Dalam "Moby Dick" karya Herman Melville, kutipan itu menyoroti penderitaan yang melekat pada keberadaan manusia. Ini menunjukkan bahwa kehidupan dipenuhi dengan perjuangan dan tantangan, mencerminkan cara yang penuh gejolak di mana kita dibawa ke dunia. Gagasan bahwa rasa sakit adalah aspek mendasar dari kehidupan menunjukkan gagasan bahwa penderitaan mungkin tidak dapat dihindari dan ditenun ke dalam pengalaman manusia.
Dengan mengakui bahwa manusia dilahirkan dalam kesakitan dan pada akhirnya harus mati dalam kesedihan, kutipan mempersiapkan pembaca untuk realitas kehidupan dan kematian yang keras. Ini merangkum eksplorasi Melville tentang tema eksistensial, menekankan ketidakadilan dan pentingnya pengalaman ini. Perspektif ini memaksa pembaca untuk merenungkan kompleksitas kehidupan, penderitaan, dan penerimaan nasib kita.