Mitch Albom "Selasa dengan Morrie" mengeksplorasi koneksi manusia yang dalam, terutama melalui lensa penderitaan. Sang protagonis, Morrie, membahas bagaimana kesulitan pribadi meningkatkan empati terhadap orang lain kesakitan. Dia mengungkapkan bahwa mengalami penderitaannya sendiri telah memberinya pemahaman yang mendalam tentang kesedihan orang lain, menciptakan ikatan emosional bahkan dengan orang asing.
Pergeseran dalam perspektif ini memungkinkan Morrie merasakan hubungan naluriah dengan mereka yang juga mengalami tantangan. Kata -katanya menyoroti sifat universal penderitaan, menunjukkan bahwa itu dapat menyatukan orang dan menumbuhkan rasa memiliki dan memahami yang melampaui pengalaman individu.