Arus keinginan dan kegembiraan yang tidak dia kenal atau pikirkan selama bertahun -tahun sekarang membanjiri dirinya. Dia ingin dia menghidupkan apa yang telah dia kenakan, dan untuk merendahkan, menghancurkan, dirinya sendiri.
(Currents of desire and excitement that she had not known or thought about for years now flooded in her. She wanted him to bring alive what she had buried, and to demean, destroy, her fabricated self.)
Dalam narasi "Birdsong" oleh Sebastian Faulks, protagonis mengalami kebangkitan emosi dan keinginan yang intens yang telah lama tidak aktif. Perasaan -perasaan ini membangkitkan kerinduan akan hubungan dan keaslian yang lebih dalam ketika dia merindukan seseorang untuk membangkitkan aspek dirinya yang telah dia tekan selama bertahun -tahun. Perjuangan internal ini mengungkapkan hubungan yang kompleks dengan identitas dan emosinya sendiri.
Keinginannya untuk orang ini melampaui ketertarikan belaka; Itu terikat dengan keinginan untuk menghancurkan kepribadian palsu yang telah ia ciptakan. Dia mendapati dirinya terpecah antara keamanan dirinya yang dibangun dan sensasi kerentanan yang datang dengan keintiman yang tulus. Konflik ini mewujudkan tema universal untuk mengeksplorasi diri sejati seseorang di tengah kendala harapan masyarakat dan ketakutan pribadi.