Ender menyandarkan kepalanya ke dinding koridor dan menangis sampai bus datang. Saya sama seperti Petrus. Singkirkan monitorku, dan aku menjadi seperti Peter.

Ender menyandarkan kepalanya ke dinding koridor dan menangis sampai bus datang. Saya sama seperti Petrus. Singkirkan monitorku, dan aku menjadi seperti Peter.


(Ender leaned his head against the wall of the corridor and cried until the bus came. I am just like Peter. Take my monitor away, and I am just like Peter.)

📖 Orson Scott Card

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Dalam "Ender's Game" oleh Orson Scott Card, karakter Ender Wiggin mengalami momen kerentanan emosional saat merefleksikan sifatnya sendiri. Saat dia bersandar di dinding koridor, dia merasa kewalahan dan mulai menangis, bergulat dengan identitasnya dan kegelapan dalam dirinya. Introspeksi ini mengungkapkan ketakutannya yang mendalam untuk menjadi seperti kakak laki-lakinya, Peter, yang dikenal karena perilakunya yang manipulatif dan kejam.

Kesadaran Ender bahwa tanpa pengaruh pengontrol dari monitornya, dia mungkin akan mengalami sifat-sifat yang dia benci, menyoroti pergulatan internal antara perasaan dirinya dan potensi agresi. Momen ini menggarisbawahi tema sentral novel ini, mengkaji garis tipis antara naluri bertahan hidup dan integritas moral. Ketakutan Ender mencerminkan eksplorasi yang lebih luas terhadap kualitas yang mendefinisikan kemanusiaan dan dampak pendidikan terhadap karakter seseorang.

Page views
127
Pembaruan
Oktober 30, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.