memiliki kecenderungan spontan untuk menghindari ekstrem sebagai tidak masuk akal, tetapi 'fantasi' secara aktif memeluk mereka. Ini memperbesar dan mengklarifikasi kondisi manusia.


(has a knee-jerk tendency to avoid extremes as implausible, but 'fantasy' actively embraces them. It magnifies and clarifies the human condition.)

(0 Ulasan)

Dalam "Tolkien and the Great War," John Garth menyoroti perbedaan antara fantasi dan narasi yang lebih konvensional. Dia mencatat bahwa sementara banyak cerita mungkin menghindar dari skenario ekstrem, fantasi sengaja terlibat dengan ekstrem ini, memungkinkan eksplorasi yang lebih dalam dari kompleksitas umat manusia. Genre ini menjadi alat yang ampuh untuk memeriksa tema mendalam yang beresonansi dengan keberadaan kita.

Dengan merangkul elemen fantastik, literatur fantasi seperti Tolkien mengungkapkan wawasan tentang kondisi manusia yang mungkin tetap dikaburkan. Garth menyarankan bahwa melalui realitas yang berlebihan ini, pembaca dapat memperoleh kejelasan tentang pengalaman dan emosi mereka sendiri, pada akhirnya memperkaya pemahaman mereka tentang kehidupan dan tantangannya.

Page views
19
Pembaruan
Januari 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.