Dia membuka surat pertama, tidak ada "Tuan Woods yang terhormat." Itu adalah halaman yang penuh dengan kata -kata kotor. Ada sesuatu yang anehnya menyegarkan tentang surat kebencian yang jujur ​​dan sampai pada titik. Tidak ada kemunafikan dan kesopanan paksa. Terlalu banyak surat merobek -robek Anda untuk merobek -robek, lalu menutup dengan tulus.


(He opened the first letter, No "Dear Mr. Woods." It was a page full of profanities. There was something oddly refreshing about honest, to-the-point hate mail. No hypocrisy and forced politeness. Too many letters ripped you to shreds, then closed off 'Sincerely yours.)

(0 Ulasan)

Dalam buku "Deadline" oleh Randy Alcorn, protagonis merefleksikan menerima surat yang sangat keras. Surat ini menonjol karena keterusterangannya, tidak memiliki formalitas umum seperti salam. Alih -alih penutupan sopan biasa, penulis melepaskan semburan kata -kata kotor dan penghinaan tanpa filter, yang menurut protagonis secara aneh menyegarkan.

Kejujuran mentah dalam komunikasi ini menawarkan kontras dengan surat kebencian yang khas, yang sering kali mengandung penghinaan terselubung yang dituliskan basa -basi. Protagonis menghargai kurangnya kepura -puraan dan menghargai keterusterangan pesan, bahkan jika itu dipenuhi dengan kemarahan.

Page views
45
Pembaruan
Januari 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.