Surga memiliki belas kasihan pada kita semua-presbyterian dan orang-orang kafir- karena kita semua entah bagaimana sangat retak tentang kepala, dan sayangnya perlu memperbaiki.
(Heaven have mercy on us all-Presbyterians and Pagans alike- for we are all somehow dreadfully cracked about the head, and sadly need mending.)
Dalam "Moby Dick" karya Herman Melville, kutipan itu mencerminkan rasa ketidaksempurnaan manusia bersama yang mendalam dan kebutuhan universal untuk penyembuhan dan pemahaman. Ini menekankan bahwa terlepas dari keyakinan kita - apakah kita adalah Presbiterian atau Pagan - semua orang membawa kekurangan dan perjuangan mereka sendiri. Sentimen ini mengundang refleksi pada kemanusiaan umum dan kerentanan yang kita semua bagikan.
Kata -kata Melville menunjukkan bahwa mengakui kehancuran kita adalah langkah pertama menuju memperbaiki diri kita sendiri dan menumbuhkan belas kasih kepada orang lain. Pengakuan bahwa kita "sangat retak tentang kepala" beresonansi dengan gagasan bahwa tantangan hidup dapat memengaruhi siapa pun, mendesak upaya kolektif untuk saling mendukung dalam perjalanan pertumbuhan dan penebusan kita.