Saya jauh lebih ragu-ragu dan senang pada orang lain daripada seseorang yang bersedia mengambil tindakan.
(I'm much more indecisive and a people-pleaser than someone who's willing to step into the firing line.)
Kutipan ini menyoroti pergulatan internal antara keinginan untuk mengutamakan keharmonisan dan persetujuan orang lain versus keberanian menghadapi konflik secara langsung. Hal ini sejalan dengan banyak orang yang merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan sulit karena takut mengecewakan orang lain atau menghadapi konfrontasi. Merangkul kerentanan dan mengembangkan ketahanan dapat memberdayakan individu untuk bertindak tegas dan autentik, bahkan ketika tindakan tersebut mengandung risiko. Mengenali kecenderungan-kecenderungan ini adalah langkah pertama menuju pertumbuhan pribadi dan menegaskan diri dengan percaya diri dalam situasi yang menantang.