Saya akan pergi ke orang-orang kudus dulu. Sudah ada banyak hal di Bacon's Corner yang membuat mereka kesal, banyak hal yang membuat mereka terpecah belah. Aku akan membuat mereka sibuk saling mencela dan memukul, sehingga hati mereka akan jauh dari berdoa. Dia
(I will go to the saints first. Already there is plenty in Bacon's Corner for them to be upset about, plenty to divide them. I will keep them busy censuring and smiting each other, and then their hearts will be far from praying. He)
Dalam "Piercing the Darkness" karya Frank E. Peretti, seorang tokoh merefleksikan perselisihan di antara orang-orang kudus, dan menyatakan bahwa ada banyak masalah yang harus mereka fokuskan yang akan mengalihkan perhatian mereka dari doa. Penyebutan "Bacon's Corner" berfungsi sebagai metafora untuk jebakan dan perpecahan dalam komunitas mereka, yang menyiratkan bahwa pertikaian lebih diutamakan daripada masalah spiritual.
Pemahaman ini menyoroti kompleksitas komunitas agama, di mana konflik internal dapat menyita perhatian dan energi. Dengan menekankan gangguan yang membuat orang-orang kudus sibuk dengan kritik dan penilaian, narasi tersebut menunjukkan bahwa masalah-masalah ini melemahkan kekuatan dan kesatuan spiritual kolektif mereka.