Jika lebih banyak wanita berkuasa, mereka tidak akan membiarkan perang pecah, "katanya." Wanita tidak dapat diganggu dengan semua pertempuran ini. Kami melihat perang untuk apa itu- masalah tubuh yang rusak dan ibu yang menangis.
(If more women were in power, they wouldn't let wars break out," she said. "Women can't be bothered with all this fighting. We see war for what it is- a matter of broken bodies and crying mothers.)
Dalam "Badan Detektif Wanita No. 1," penulis Alexander McCall Smith mengeksplorasi tema perspektif gender tentang konflik. Sebuah karakter menunjukkan bahwa jika wanita memegang lebih banyak posisi kekuasaan, kemungkinan perang akan berkurang. Ini menyoroti gagasan bahwa perempuan, dengan pengalaman unik dan sifat empati, mungkin memprioritaskan perdamaian daripada agresi.
Kutipan menyatakan keyakinan bahwa perempuan memandang perang secara berbeda dari pria, melihatnya melalui lensa biaya manusia yang menghancurkan. Fokusnya adalah pada penderitaan yang dibawanya, dicontohkan oleh citra tubuh yang rusak dan ibu yang berduka, menunjukkan bahwa perspektif yang lebih memelihara dapat mengarah pada keinginan untuk resolusi konflik daripada pertempuran.