Kutipan dari "Bergdorf Blondes" oleh Plum Sykes menunjukkan adanya hubungan ringan antara pengalaman hipoglikemia dan perasaan jatuh cinta. Ini secara lucu menyiratkan bahwa sensasi fisik yang dirasakan seseorang, seperti gula darah rendah, bisa jadi lebih menunjukkan perasaan emosional daripada masalah medis. Permainan kata-kata ini mengisyaratkan bagaimana cinta dapat menciptakan reaksi fisik yang intens dan terkadang membingungkan.
Selain itu, perspektif ini mengangkat cinta ke status yang aneh, menyoroti bagaimana emosi yang kuat dapat terwujud dalam respons tubuh, membuat seseorang merasa sedikit pusing atau tidak enak badan. Sykes menangkap sentimen yang dapat dipahami oleh banyak orang, dengan menyatakan bahwa jika satu-satunya saat seseorang merasa tidak sehat adalah saat berada di hadapan orang tertentu, hal tersebut mungkin merujuk pada perasaan romantis, bukan masalah kesehatan.