Dalam masyarakat otoriter mana pun, pemilik kekuasaanlah yang mendikte, dan jika Anda mencoba keluar, dia akan mengejar Anda. Hal ini juga berlaku pada Sovietisme, Tiongkok, dan Iran, dan pada zaman kita, hal ini banyak terjadi dalam Islam. Intinya lebih buruk lagi bila otoritarianisme didukung oleh sesuatu yang supranatural.

Dalam masyarakat otoriter mana pun, pemilik kekuasaanlah yang mendikte, dan jika Anda mencoba keluar, dia akan mengejar Anda. Hal ini juga berlaku pada Sovietisme, Tiongkok, dan Iran, dan pada zaman kita, hal ini banyak terjadi dalam Islam. Intinya lebih buruk lagi bila otoritarianisme didukung oleh sesuatu yang supranatural.


(In any authoritarian society, the possessor of power dictates, and if you try and step outside, he will come after you. This is equally true of Sovietism, of China and of Iran, and in our time it has happened a lot in Islam. The point is that it's worse when the authoritarianism is supported by something supernatural.)

📖 Salman Rushdie

🌍 India  |  👨‍💼 Novelis

(0 Ulasan)

Kutipan ini menggarisbawahi sifat rezim otoriter yang menyebar luas dan berbahaya di berbagai budaya dan periode sejarah. Hal ini menyoroti bahwa inti dari masyarakat totaliter terletak pada konsentrasi kekuasaan yang berada pada figur atau ideologi yang menuntut kesetiaan dan kendali yang tak tergoyahkan. Penyebutan Sovietisme, Tiongkok, Iran, dan Islam menekankan bahwa kecenderungan otoriter tersebut tidak terbatas pada satu geografi atau sistem kepercayaan, namun merupakan fenomena yang tersebar luas. Apa yang membuat otoritarianisme sangat menindas ketika disertai dengan dukungan supernatural adalah kemudahannya dalam membenarkan pemaksaan, penindasan, dan bahkan kekerasan. Ketika sebuah rezim menuntut persetujuan Tuhan, perbedaan pendapat tidak hanya dibingkai sebagai pemberontakan politik, namun juga sebagai pembangkangan moral atau spiritual, yang menjadikan perlawanan jauh lebih berbahaya dan kompleks secara moral.

Kutipan tersebut juga membangkitkan gagasan bahwa dukungan supernatural memberikan legitimasi terselubung atau terang-terangan yang dapat dimanfaatkan oleh kekuasaan untuk merebut dan mengkonsolidasikan otoritas secara lebih efektif. Bagi masyarakat, perpaduan antara tirani politik dan unsur supranatural menciptakan lingkungan yang melemahkan dimana mempertanyakan otoritas dapat dianggap sebagai penistaan. Secara historis, rezim yang menggunakan legitimasi ilahi atau supranatural cenderung menekan kebebasan individu dengan kedok kehendak ilahi, sehingga membuat suara-suara pemberontakan semakin sulit untuk diungkapkan.

Refleksi ini mendorong kita untuk mengevaluasi secara kritis mekanisme yang digunakan rezim otoriter untuk mempertahankan kendali dan bagaimana perpaduan kekuatan politik dengan pembenaran spiritual atau supranatural dapat meningkatkan keparahan penindasan. Mengenali pola-pola ini merupakan hal mendasar dalam menumbuhkan kesadaran dan perlawanan terhadap sistem yang menindas tersebut, menekankan pentingnya sekularisme dan melindungi hak asasi manusia dari manipulasi ideologi yang berakar pada klaim supranatural.

Page views
38
Pembaruan
Desember 25, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.